Followers

QUOTE :

No better way is there to learn to love Nature than to understand Art. It dignifies every flower of the field. And, the boy who sees the thing of beauty which a bird on the wing becomes when transferred to wood or canvas will probably not throw the customary stone.

Total Pageviews

Tuesday, 26 April 2016

MERBAH LEKIR



Bagi sebagian kicaumania di Malaysia dan Thailand, memelihara burung dari keluarga  merbah / kutilang justru menjadi kebanggaan tersendiri. Spesies merbah yang paling disukai adalah kutilang jambul (Pycnonotus jocosus). Di kedua negara tersebut, popularitas kutilang jambul sejajar dengan murai batu dan kacer. Rupanya burung ini mempunyai "kembaran", yaitu merbah lekir atau sering juga disebut merbah kunyit / merbah lilin. Nama ilmiahnyaPycnonotus finlaysoni, atau dalam bahasa Inggris disebut stripe-throated bulbul.

Burung-burung dari keluarga merbah / kutilang memang banyak dijumpai di kawasan Asia Tenggara. Namun, sebagian tak dijumpai di Indonesia. Kutilang jambul dan merbah lekir juga tak dijumpai di negeri kita.
Meski demikian, beberapa sobat kicaumania di Sumatera memiliki kutilang jambul, mungkin dikirimi kolega / kerabatnya di Malaysia. Dalam beberapa lomba burung di sana, peserta di kelas kutilang jambul seringkali melebihi murai dan kacer.   
Adapun merbah kapur, atau di Indonesia disebut trucukan, sering disilangkan dengan kutilang jambul untuk menghasilkan kutilang hibrida.
Burung merbah lekir disebut “kembaran” kutilang jambul, lantaran kicauannya sangat mirip, terutama kalau dirawat sejak anakan. Disebut merbah lekir, karena bulubulu pada bagian tenggorokannya memiliki garis-garis atau setrip berwarna kuning, kontras dengan bagian dada hingga perbatasan dengan tenggorokan yang berwarna abu-abu.
Merbah lekir hanya ditemukan di Kamboja, China, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Meski demikian, banyak pula kicaumania di Malaysia dan Singapura yang mengoleksinya. Di alam liar, merbah lekir sering terlihat berpasangan.
Jika dicermati, suara kicauannya terdengar seperti kombinasi antara suara trucukan dan cucak wilis atau cucak rengganis (Pycnonotus bimaculatus)  yang cukup popular di Indonesia.
Merbah lekir yang sudah dirawat cukup lama bahkan bisa berkicau seperti kutilang jambul. Karena  itu, pula burung ini menjadi popular. Apalagi beberapa kicauannya, terutama suara besetannya, juga terdengar mirip dengan cucak jenggot.
Salah satu kendala dalam memelihara burung ini adalah membedakan jenis kelamin. Apalagi burung jantan dan burung betina sama-sama bisa berkicau secara bervariasi dan lantang.
Tetapi soal pakan hampir sama dengan cucakrowo, trucukan, atau keluarga kutilang lainnya. Sebab, semua burung dari keluarga Pycnonotidae merupaka pemakan buah. Karena itu, menu pisang dan pepaya wajib disediakan (bisa berselang-seling), agar burung makin rajin berkicau. Demikian pula extra fooding (EF) seperti jangkrik atau serangga lain, perlu diberikan untuk meningkatkan staminanya.